Kamis, 13 Januari 2011

Perkembangan Perdagangan Bilateral Korea – Indonesia

Pada tahun 2009, total perdagangan Korsel dengan Indonesia tercatat senilai
USD 15,26 milyar, menurun sebesar 20,72 persen dibandingkan dengan total
perdagangan tahun 2008 dengan nilai USD 19,25 milyar. Nilai tersebut terdiri
dari perdagangan ekspor senilai USD 5,99 milyar dan impor sebesar USD
9,26 milyar dan dibandingkan tahun sebelumnya masing-masing mengalami
penurunan sebesar 24,37 persen dan 18,16 persen, yaitu pada tahun 2008
nilai ekspor sebesar USD 7,93 milyar dan impor mencapai USD 11,32 milyar.
Ekspor Korsel ke Indonesia tahun 2009 terdiri ekspor migas sebesar USD
1,52 milyar dan non-migas senilai USD 4,48 milyar atau masing-masing
menurun sebesar 39,03 persen dan 17,67 persen dibandingkan tahun 2008
dengan perolehan migas sebesar USD 2,49 milyar dan non-migas mencapai
USD 5,44 milyar. Sedangkan impor Korsel dari Indonesia tahun 2009 terdiri
impor migas mencapai USD 5,36 milyar dan non-migas sebesar USD 3,90
milyar atau masing-masing mengalami penurunan sebesar 24,74 persen dan
7,00 persen dibandingkan tahun 2008 dengan nilai untuk migas sebesar USD
7,12 milyar dan non-migas USD 4,20 milyar.
Trend ekspor Korsel ke Indonesia selama lima tahun terakhir (2005-2009)
naik rata-rata sebesar 8,69 persen, demikian juga dengan impor Korea dari
Indonesia tumbuh rata-rata per tahun sebesar 5,07 persen. Pertumbuhan
ekspor Korsel untuk migas tumbuh sebesar 5,53 persen dan non-migas
sebesar 9,99 persen tiap tahunnya. Sedangkan trend impor migas mengalami
perlambatan sebesar 0,61 persen dan trend impor non-migas tumbuh
sebesar 14,25 persen tiap tahunnya.
Pada tahun 2009, Indonesia merupakan negara tujuan ekspor Korea ke-12.
Sedangkan impor Indonesia dibandingkan tahun 2008 tetap menempati
diurutan ke-9 sebagai negara pemasok ke Korsel dengan pangsa pasar
sebesar 2,88 persen setelah China (16,79%), Jepang (15,30%), AS (8,99%),
Saudi Arabia (6,10%), Australia (4,57%), Jerman (3,81%), Taiwan (3,05%),
dan U.A.E (2,88%).

Tidak ada komentar: